KIMIA
STOIKIOMETRI
STANDAR KOMPETENSI
- Menerapkan hukum-hukum dasar kimia untuk memecahkan masalah dalam perhitungan kimia.
INDIKATOR
HUKUM DASAR KIMIA DAN STOIKIOMETRI
2.1.
Menyelesaikan
perhitungan kimia yang berkaitan dengan hukum dasar kimia. Dan Menjelaskan persamaan
suatu reaksi kimia . (2013)
2.2.
Menyelesaikan
perhitungan kimia yang berkaitan dengan hukum dasar kimia.(2012)
2.3.
Menyelesaikan perhitungan kimia berdasarkan hukum-hukum
dasar kimia.(2011)
2.4.
Menyelesaikan perhitungan kimia yang berkaitan dengan
hukum dasar kimia (2010)
KONSEP
Tata Nama Senyawa Biner
Sebelum penamaan harus dipahami dulu pembagian
unsur :
Unsur
Non Logam :
C,H,O,N,S,P,F,Cl,Br,I,At,B,Be dsb
Unsur
Logam Bilangan oksidasi sejenis :
IA : Li, Na, K, Rb, Cs, Fr
IIA : Be, Mg, Ca, Sr, Ba, Ra dan Al, Zn, Ag dsb
Unsur
Logam dengan bilangan oksidasi lebih dari satu jenis : Fe, Cu, Cr, Co, Ni, Pb, Sn, V, Mn, Hg,Pt, Au, Sc,
Ti, dsb
Tabel
Kation
No
|
Rumus
|
Nama Ion
|
No
|
Rumus
|
Nama Ion
|
1
|
Na+
|
Natrium
|
13
|
Pb2+
|
Timbel (II)
|
2
|
K+
|
Kalium
|
14
|
Pb4+
|
Timbel (IV)
|
3
|
Mg2+
|
Magnesium
|
15
|
Fe2+
|
Besi (II)
|
4
|
Ca2+
|
Kalsium
|
16
|
Fe3+
|
Besi (III)
|
5
|
Sr2+
|
Stronsium
|
17
|
Hg+
|
Raksa (I)
|
6
|
Ba2+
|
Barium
|
18
|
Hg2+
|
Raksa (II)
|
7
|
Al3+
|
Aluminium
|
19
|
Cu+
|
Tembaga (I)
|
8
|
Zn2+
|
Zink
|
20
|
Cu2+
|
Tembaga (II)
|
9
|
Ni2+
|
Nikel
|
21
|
Au+
|
Emas (I)
|
10
|
Ag+
|
Perak
|
22
|
Au3+
|
Emas (II)
|
11
|
Sn2+
|
Timah (II)
|
23
|
Pt4+
|
Platina (IV)
|
12
|
Sn4+
|
Timah (IV)
|
24
|
NH4+
|
Amonium
|
Tabel Anion
No
|
Rumus
|
Nama Ion
|
No
|
Rumus
|
Nama Ion
|
1
|
OH-
|
Hidroksida
|
16
|
SO42-
|
Sulfat
|
2
|
O2-
|
Oksida
|
17
|
PO33-
|
Fosfit
|
3
|
F-
|
Fluorida
|
18
|
PO43-
|
Fosfat
|
4
|
Cl-
|
Klorida
|
19
|
AsO33-
|
Arsenit
|
5
|
Br-
|
Bromida
|
20
|
AsO43-
|
Arsenat
|
6
|
I-
|
Iodida
|
21
|
SbO33-
|
Antimonit
|
7
|
CN-
|
Sianida
|
22
|
SbO43-
|
Antimonat
|
8
|
S-2
|
Sulfida
|
23
|
ClO-
|
Hipoklorit
|
9
|
CO32-
|
Karbonat
|
24
|
ClO2-
|
Klorit
|
10
|
SiO32-
|
Silikat
|
25
|
ClO3-
|
Klorat
|
11
|
C2O42-
|
Oksalat
|
26
|
ClO4-
|
Perklorat
|
12
|
CH3COO-
|
Asetat
|
27
|
MnO4-
|
Permanganat
|
13
|
NO2-
|
Nitrit
|
28
|
MnO42-
|
Manganat
|
14
|
NO3-
|
Nitrat
|
29
|
CrO42-
|
Kromat
|
15
|
SO32-
|
Sulfit
|
30
|
Cr2O72-
|
Dikromat
|
Tata nama Senyawa Biner Logam-nonlogam
Senyawa biner adalah senyawa yang dibentuk
oleh dua unsur yang berbeda. Senyawa biner dari logam dan nonlogam umumnya
adalah senyawa ion, yang terdiri dari kation logam dan anion nonlogam.
Tata nama senyawa biner ini adalah
sebagai berikut.
a. Penamaan dimulai dari kation logam diikuti
nama anion non logam.
Contoh:
SENYAWA
|
NAMA SENYAWA
|
SENYAWA
|
NAMA SENYAWA
|
Li2O
|
Litium oksida
|
CaO
|
Kalsium oksida
|
NaBr
|
Natrium bromida
|
SrO
|
Stronsium oksida
|
KCl
|
Kalium klorida
|
BaCl2
|
Barium klorida
|
Rb2O
|
Rubidium oksida
|
Al2O3
|
Aluminium oksida
|
CsI
|
Cesium iodida
|
ZnO
|
Seng oksida
|
MgCl
|
Magnesium klorida
|
AgCl
|
Perak klorida
|
b. Untuk logam yang dapat membentuk beberapa
kation dengan bilangan oksidasi lebih dari satu jenis, maka harga muatan
kationnya dinyatakan dengan angka Romawi
Contoh:
FeCl2 = Besi(II) klorida
FeCl3=Besi(III) klorida
Tata nama Senyawa Biner Non logam non logam
Senyawa biner dari nonlogam dan nonlogam
umumnya adalah senyawa molekul. Tata nama senyawa ini adalah sebagai berikut.
a. Penamaan senyawa mengikuti urutan sbb:
B – Si – As – C – P – N – H – S – I – Br – Cl
– O – F
Penamaan dimulai dari nama nonlogam pertama
diikuti nama nonlogam kedua yang diberi akhiran -ida. Contoh :
N2O
= dinitrogen monoksida
NO
= nitrogen monoksida
N2O3
= dinitrogen trioksida
NO2
= nitrogen dioksida
N2O5
= dinitrogen pentaoksida
CCl4
= karbon tetraklorida
CO
= karbon monoksida
CO2
= karbon dioksida
PCl3 = Fosfor triklorida atau
dengan cara :
b. Jika dua jenis nonlogam dapat membentuk Iebih
dari satu jenis senyawa, maka digunakan awalan Yunani sesuai angka indeks dalam
rumus kimianya(1 = mono, 2 = di, 3 = tri, 4 = tetra, 5 = penta dan seterusnya).
c. Tata nama IUPAC tidak perlu digunakan untuk
senyawa yang memiliki nama umum. Misalnya H2O
(air) dan NH3 (amonia).
Senyawa biner adalah kimia yang hanya
terbentuk dari dua unsur. Unsur yang terbentuk tersebut dapat terdiri atas
unsur logam dan bukan logam atau keduanya terdiri atas unsur bukan logam.
Tata nama Senyawa
Poliatom
Tata nama senyawa yang mengandung ion poliatom adalah sebagai berikut:
a. Untuk senyawa yang terdiri dari kation logam dan anion poliatom,
maka penamaan dimulai dari nama kation logam diikuti anion poliatom.
Contoh:
KNO3 = Kalium nitrat
FeSO4 = Besi (II) Sulfat
b. Untuk senyawa yang terdiri dari kation poliatom dan anion
monoatom/poliatom, penamaan dimulai
dari nama kation monoatom/poliatom.
Contoh: NH4OH : Amonium hidroksida
KONSEP MOL
Antoine Laurent Lavoisier (1743-1794)
melakukan beberapa penelitian terhadap terhadap proses pembakaran beberapa zat.
Dalam percobaan tersebut diamati proses reaksi antara raksa (merkuri) dengan
oksigen untuk membentuk merkuri oksida yang berwarna merah dan diperoleh data
sebagai berikut:
Logam Merkuri + gas oksigen →
merkuri oksida
530
gram 42,4
gram
572, 4 gram
Jika merkuri oksida dipanaskan akan
menghasilkan logam merkuri dan gas oksigen
Merkuri oksida
→ logam merkuri + gas
oksigen
572,4
gram
42,4 gram
530 gram
Dari hasil percobaan itu, maka Lavoisier
mengemukakan hukum kekekalan massa atau hukum Lavoisier yang menyatakan bahwa:
Didalam suatu reaksi
kimia, massa zat-zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama
2.
HukumPerbandingan
Tetap (Hukum Proust)
"perbandingan
massa unsur-unsur pembentuk senyawa selalu tetap,sekali pun dibuat dengan cara
yg berbeda"
Joseph Proust (1754-1826) melakukan
eksperimen, yaitu mereaksikan unsur hidrogen dan unsur oksigen.
Hasil eksperimen Proust
Massa hidrogen yang direaksikan
(gram)
|
Massa oksigen yang direaksikan
(gram)
|
Massa air
yangterbentuk
(gram)
|
Sisa hidrogen atau oksigen
(gram)
|
Perbandingan
Hidrogen : oksigen
|
1
2
1
2
|
8
8
9
16
|
9
9
9
18
|
0
1 gram hidrogen
1 gram oksigen
0
|
1 : 8
1 : 8
1 : 8
1 ; 8
|
Ia menemukan bahwa unsur hidrogen dan unsur
oksigen selalu bereaksi membentuk senyawa air dengan perbandingan massa yang
selalu tetap, yakni 1 : 8
Massa hidrogen : massa oksigen = 1 : 8
3.
Hukum
Perbandingan Volume (hukum Gay Lussac)
"Pada suhu dan tekanan yg sama,perbandingan volume gas bereaksi dengan volume gas hasil reaksi ,merupakan bilangan bulat dan sederhana ( sama dengan perbandingan koefisien reaksinya)
"Pada suhu dan tekanan yg sama,perbandingan volume gas bereaksi dengan volume gas hasil reaksi ,merupakan bilangan bulat dan sederhana ( sama dengan perbandingan koefisien reaksinya)
Dikemukakan oleh Joseph Gay Lussac
(1778-1850), ia berhasil melakukan eksperimen terhadap sejumlah gas dan
memperoleh data sebagai berikut:
2 liter gas hidrogen + 1 liter gas
oksigen → 2 liter uap air
1 liter gas nitrogen + 3 liter gas
hidrogen → 2 liter gas amonia
1 liter gas hidrogen + 1 liter gas
hidrogen → 2 liter gas hidrogen klorida
Dari percobaan ini gay Lussac merumuskan hukum
perbandingan Volume yang berbunyi:
Jika dihubungkan dengan koefisien reaksi, maka
Hidrogen
+ oksigen → uap air
H2
+ O2
→ H2O
Setarakan
: 2 H2
+ O2
→ 2H2O
Perb. Koef
:
2
:
1 :
2
Gay lussac
: 2
liter
: 1 liter
: 2 liter
Perb. Volum
:
2 :
1
: 2
Kesimpulan :
Perb. Koef = perb. Volume
4.
Hipotesis
Avogadro
inti dari hukum ini
"pada suhu dan tekanan yg sama ,gas-gas yg volumenya sama mengadung jumlah mol yg sama"
inti dari hukum ini
"pada suhu dan tekanan yg sama ,gas-gas yg volumenya sama mengadung jumlah mol yg sama"
Menurut Avogadro unsur yang berwujud gas
umumnya merupakan molekul dwiatom atau di atom
Gas hidrogen
+ gas oksigen →
uap air
1
molekul
1
molekul
2 molekul
Perb. Molekul
:
1
:
1
: 2
Perb. Koef
:
1
:
1
: 2
Kesimpulan:
“jika diukur pada suhu dan tekanan yang
sama, perbandingan volum gas-gas yang bereaksi dan gas-gas hasil reaksi akan
sama dengan perbandingan jumlah molekulnya dan sama pula dengan perbandingan
koefisiennya”
5.
Hukum
Kelipatan Berganda (Hukum Dalton)
"Jika 2 unsur dapat membentuk lebih dari 1 macam senyawa,maka unsur massa salah satu unsur yg bersenyawa dengan unsur yg lain,akan berbanding sebagai bilangan bulat"
"Jika 2 unsur dapat membentuk lebih dari 1 macam senyawa,maka unsur massa salah satu unsur yg bersenyawa dengan unsur yg lain,akan berbanding sebagai bilangan bulat"
Hukum Proust dikembangkan lebih lanjut oleh para
ilmuwan untuk unsur-unsur yang dapat membentuk lebih dari 1 jenis senyawa.
Salah seorang diantaranya adalah John Dalton (1766-1844). Dalton mengamati
adanya suatu keteraturan yang terkait dengan perbandingan massa unsur-unsur
dalam suatu senyawa.
Hasil percobaan Dalton
Jenis senyawa
|
Massa nitrogen yang direaksikan
|
Massa oksigen yang direaksikan
|
Massa senyawa yang terbentuk
|
Nitrogen monoksida
Nitrogen dioksida
|
0,875 gram
1,75 gram
|
1,00 gram
1,00 gram
|
1, 875 gram
2,75 gram
|
STOIKIOMETRI
SOAL YANG SERING MUNCUL
1.
UNAS 2012 –A83- 6
Persamaan
reaksi yang terjadi pada pembakaran senyawa karbon:
2 C8H18
(1) + 17 O2 (g) → 16 CO (g) +
18 H2O (g)
Nama
zat pereaksi dan hasil reaksi terturut-turut adalah ....
A.
pentana dan karbon dioksida
B.
pentana dan karbon monoksida
C.
oktana dan karbon dioksida
D.
oktana dan karbon monoksida
E.
nonana dan karbon dioksida
2.
UNAS 2012 –A83- 7
Pada
reaksi: 2Al (s) + 6HCl (aq) → 2AlCl3 (aq) + 3H2 (g).
Sebanyak
5,4 gram logam Al direaksikan dengan 10,95 gram larutan HCl. Jika reaksi diukur dalam kondisi STP, maka
pada akhir reaksi volume gas hidrogen yang dihasilkan adalah .... (Ar . Al =
27, H = 1, CI = 35,5)
A.
1,12 L
B.
2,24 L
C.
3,36 L
D.
6,72 L
E.
22,4 L
3.
UNAS 2012 –A83- 8
Berikut
persamaan reaksi pembakaran sempurna gas propana:
C3H8
(g) + 5 O2 (g) → 3 CO2 (g) + 4 H2O (g) Pada suhu dan tekanan yang sama, sebanyak
20 liter gas propana digunakan untuk menghasilkan 60 liter gas karbon dioksida
dan 80 liter uap air. Fenomena ini sesuai hukum .... . A. Dalton
B.
Lavoisier
C.
Boyle
D.
Gay Lussac
E.
Proust
4.
UNAS 2012 –B67- 7
Sebanyak
20 gram padatan kalsium karbonat bereaksi dengan 7,3 gram larutan asam klorida
menurut reaksi: CaCO3 (s) + 2 HCl (aq) → CaCl2 (aq) + H2O (1) + CO2 (g) Jika reaksi diukur dalam kondisi STP, maka volume gas karbon
dioksida yang dihasilkan pada akhir reaksi adalah .... (Ar . Ca = 40, C = 12, O
= 16, H = 1, CI = 35,5)
A.
1,12 L
B.
2,24 L
C.
5,60 L
D.
11,2 L
E.
22,4 L
5.
UNAS 2012 –B67- 8
Pada
suhu dan tekanan yang sama, sebanyak 50 liter gas N2 dan 75 liter
gas O2 bereaksi
menghasilkan 50 liter gas N2O3 dengan reaksi sebagai berikut:
2N2(g)
+ 3O2(g) →2N2O3 (g) Kenyataan ini sesuai dengan hukum ....
A.
Lavoisier
B.
Proust
C.
Dalton
D.
Gay Lussac
E.
Avogadro
6.
UNAS 2012 –C79- 6
Suatu
gas dapat diperoleh dengan cara mereaksikan padatan karbid dengan air. Sesuai
dengan persamaan reaksi berikut:
CaC2
(s) + 2 H20 (1) → C2H2 (g) + Ca(OH)2
(aq) Nama senyawa pereaksi dan hasil reaksi yang diperoleh adalah ....
A.
kalsium (II) karbida dan etana
B.
kalsium dikarbida dan etana
C.
kalsium karbida dan etana
D.
kalsium karbida dan etuna
E.
kalsium dikarbida dan etuna
7.
UNAS 2012 –C79- 7
Sebanyak
5,4 gram logam aluminium bereaksi dengan 9,8 gram larutan asam sulfat menurut
reaksi:
2 Al
(s) + 3 H2SO4 (aq) → Al2(SO4)3 (aq)
+ 3 H2 (g)
(Ar.
Al = 27; H = 1; S = 32 ; O = 16) Jika reaksi
diukur dalam kondisi STP, maka volume gas hidrogen yang dihasilkan pada akhir
reaksi adalah....
A.
0,56 L
B.
1,12 L
C.
2,24 L
D.
5,60 L
E.
11,20 L
8.
UNAS 2012 –C79- 8
Pada
suhu dan tekanan yang sama, sebanyak 1 liter campuran gas yang terdiri dari 80%
gas metana dan 20% gas etana dibakar sempurna dengan gas oksigen, penentuan
volume gas oksigen yang diperlukan dapat menggunakan pendekatan hukum ....
A.
Dalton
B.
Proust
C.
Avogadro
D.
Lavoisier
E.
Gay Lussac
9.
UNAS 2011 –P15- 6
Gas amoniak, NH3,
dapat dihasilkan dari reaksi:
(NH4)2SO4
+ 2 KOH ® K2SO4+ 2
NH3+ 2 H2O
Volume gas amoniak
yang dihasilkan apabila sebanyak 0,56 liter (NH4)2SO4
digunakan
pada reaksi tersebut
adalah ....
A. 1,12 liter
B. 1,20 liter
C. 2,24 liter
D. 11,20 liter
E. 22,40 liter
10.
UNAS 2010
– P60 – 6
Pembuatan asam nitrat dalam industri pada tahap awal melibatkan reaksi
oksidasi amoniak yang menghasilkan gas nitrogen monoksida dan uap air, menurut
reaksi:
4 NH3(g) + 5 O2(g) → 4 NO (g) + 6 H2O(g)
Jika gas amoniak yang bereaksi sebanyak 11,2 liter pada 0°C, 1 atm, maka
massa gas nitrogen monoksida yang dihasilkan sebanyak ... gram (Ar N = 14; 0 =
16; H = 1)
A.15 B. 20 C. 30 D.45 E, 60
11.
UNAS 2010
– P27 – 5
Belerang bersifat
mudah terbakar dan menghasilkan gas belerang dioksida (SO2). Gas ini
dapat menyesakkan pernapasan dan menimbulkan gejala batuk. Dalam jumlah besar,
gas ini dapat merusak paru-paru bahkan menyebabkan kematian. Di udara, gas SO2
dapat teroksidasi menjadi belerang trioksida, menurut reaksi: 2SO2(g)
+ O2(g) → 2SO3(g)
Jika sebanyak 10 liter gas sulfur dioksida yang teroksidasi, maka volume
gas belerang trioksida yang dihasilkan pada P.T. yang sama adalah ... L.
A.1 B. 3 C. 5 D.7 E.10
12.
UN
–SMA-09-7
Gas nitrogen direaksikan dengan gas oksigen menghasilkan gas dinitrogen
trioksida sesuai persamaan reaksi : N2 (g) + O2 (g) → N2O3
(g) (belum setara). Jika volume gas diukur pada suhu dan tekanan yang
sama, maka perbandingan volume N2 : O2 adalah.......
A. 2:5 B. 2:3 C. 2:1 D. 1:2 E. 1:1
13.
UN
–SMA-09-8
Sebanyak 231 gram CCl4 (Mr = 154) direaksikan dengan SbF3
berlebih menurut persamaan reaksi: 3CCl4 + 2SbF3 → 3CCl2F2 +
2SbCl3 . Massa SbCl3 yang terbentuk adalah
...
[Ar C = 12, CI = 35,5, F = 19, Sb = 121,81.]
A. 114,15 gram
B. 228,30 gram
C. 342,45 gram
D. 393,60 gram
E. 435,75 gram
14.
UN
–SMA-08-15
Sebanyak 24 gram batu pualam direaksikan dengan 36 gram asam klorida
dalam wadah tertutup menurut persamaan reaksi: CaCO3 (s)+ 2HCl (aq)
→ CaCl2 (aq) + H2O (l) + CO2 (g)
Massa senyawa hasil reaksi diperkirakan adalah....... ( Ar. Ca=40, O=16,
Cl=35,5 )
A. sama dengan 60 gram D.
lebih kecil dari 60 gram
B. sama dengan 54 gram E.
lebih kecil dari 54 gram
C. lebih besar dari 60 gram
INDIKATOR
TATA NAMA BINER
2.2. Menganalisis persamaan reaksi
kimia anorganik dan organik sederhana (2012)
Mendeskripsikan persamaan reaksi kimia anorganik. (2011)
Menganalisis
persamaan reaksi kimia (2010)
SOAL YANG SERING MUNCUL
15. UNAS 2011 – P15-5
Senyawa kalium
nitrat merupakan bahan baku pembuatan mesiu dan asam nitrat. Senyawa
tersebut dapat
dibuat dengan mereaksikan dinitrogen pentaoksida dengan kalium
hidroksida.
Persamaan reaksi setara yang tepat untuk pembuatan senyawa itu adalah ....
A. 2 NO + 2 KOH ® 2 KNO3 + H2O
B. N2O5
+ Ca(OH)2 ® CaNO3+ H2O
C. N2O5+
Ca(OH)2 ® Ca(NO3)2 + H2O
D. N2O5+
KOH ® KNO3
+ H2O
E. N2O5
+ 2 KOH ® 2 KNO3+ H2O
16.
UNAS 2010
– P27 – 6
Balon hidrogen dapat terbang di angkasa, karena diisi dengan gas
hidrogen yang kerapatannya (massa jenisnya) lebih kecil dan massa jenis udara.
Gas hidrogen yang diisikan pada balon tersebut dapat diperoleh dan reaksi
antara logam aluminium cengan larutan asam sulfat encer, menghasilkan aluminium
sulfat dan gas hidrogen. Persmaan reaksi setara yang menggambarkan proses
produksi gas hidrogen adalah...........
A. Al(s) + H2SO4(aq) → AlSO4(aq) + H2(g)
B. Al(s) + H2SO4(aq) → Al2(SO4)3(aq)
+ H2(g)
C. 2Al(s) + 3H2SO4(aq) → Al2(SO4)3(aq)
+ 3H2(g)
D. 2Al(s) + 3H2SO4(aq) → Al3(SO4)2(aq)
+ 3H2(g)
E. 3Al(s) + 2H2SO4(aq) → Al3(SO4)2(aq)
+ 2H2(g)
17.
UNAS 2010
– P60 – 5
Pengelasan rel kereta api dilakukan dengan proses termit, yaitu reaksi
antara alumunium dengan besi (III) oksida menghasilkan besi dalam bentuk cair
dan alumunium oksida. Persamaan reaksi lengkapnya adalah.........
A. 2 Al + Fe2O3 → Al2O3 + 2
Fe
B. Al + Fe2O3 →Al2O3+Fe
C. 4Al+ 3Fe3O4 →2Al2O +3Fe
D. 2Al + 3FeO→Al2O3+3Fe
E. Al + FeO→AlO+ Fe
18.
UN
–SMA-08-14
Reaksi pembakaran gas asetilena ternyata menghasilkan energi panas yang
sangat besar, sehingga dapat melelehkan logam. Reaksi mi banyak dimanfaatkan
dalam proses pengelasan dan pemotongan logam. Reaksi pembakaran gas asetilena
yang benar adalah....
A. 2 CO2(g) + H2O(g) → C2H2(g)
+ 2 O2(g)
B. C2H2(g) +2 O2(g) → 2 CO2(g)
+ H2O(g)
C. 4 CO2(g) +2 H2O(g) → 2 C2H2(g)
+ 5 O2(g)
D. 2 C2H2(g) + 5 O2(g) → CO2(g)
+2 H2O(g)
E. CO2(g)
+ H2O(g) → C2H2(g) + O2(g)
Casino Table Games - Mapyro
ReplyDeleteFind casinos near you 용인 출장샵 and play 오산 출장마사지 the best table 속초 출장마사지 games for real money in 경상남도 출장샵 New Jersey. Casino 제주 출장샵 Table Games MapYTDigger Logo. Casino Table Games