Kimia
Larutan
STANDAR KOMPETENSI
3.
Mendeskripsikan
sifat-sifat larutan, metode pengukuran dan terapannya.
INDIKATOR
LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT
3.1. Mendeskripsikan daya hantar listrik. (2013)
3.2.
Mendeskripsikan
daya hantar listrik. (2012)
3.2. Menganalisis sifat elektrolit/non
elektrolit berdasarkan daya hantar listriknya.(2011)
3.3. Menganalisis data daya hantar listrik beberapa larutan (2010)
KONSEP
Uji
Elektrolit
Larutan
|
Nyala Lampu
|
Elektroda
|
Elektrolit Kuat
|
Menyala (Terang / Redup)
|
Ada (banyak) Gelembung gas
|
Elektrolit Lemah
|
Tak Menyala
|
Ada (sedikit) Gelembung gas
|
Non Elektrolit
|
Tak Menyala
|
Tak Ada Gelembung gas
|
Teori Asam
Bronsted – Lowry
Asam = donor proton (lebih 1 H+ dari pasangannya)
Basa = akseptor proton (kurang 1 H+ dari pasangannya)
Penentuan pH
Larutan dengan indikator
Jika warna kanan → pH nya
≥ pH kanan trayek indikator
Jika warna kiri → pH nya ≤ pH kiri trayek
indikator
Jika warna diantaranya → pH nya diantara pH
trayek indikator
Titrasi =
Penetralan
mol H+ = mol OH-
M asam x V asam x jml H+ = M basa x
V basa x jml OH-
Larutan Penyangga terbentuk dari = asam / basa lemah + garamnya atau
asam + basa sisa asam/basa lemah. Larutan penyangga mempunyai sifat : pH nya
konstan jika ditambah sedikit asam/ basa/ air (diencerkan)
Larutan
Hidrolisis terbentuk dari = garam
saja atau asam + basa tidak ada sisa
Pada hidrolisis sifat asam / basa ditentukan
yang kuat, sedangkan sifat hidrolisisnya ditentukan yang lemah.
KONSEP pH Larutan
Asam Kuat : HCl,
HBr, HI, HNO3, dan H2SO4 (Cara Hafal : Charles, Bronson, Idaman,
Nitrat
dan Sulfat)
Asam Lemah : (Selain
asam kuat di atas, biasanya ada Ka). Contoh : CH3COOH,
HCOOH, HF, H2CO3, H3PO4, H2C2O4,
HMnO4 dsb)
Basa Kuat : LiOH,
NaOH, KOH, RbOH, CsOH, Ca(OH)2, Sr(OH)2, dan Ba(OH)2 .(Cara Hafal : Libur, Nanti, Kita, Robohkan, Csnya,
Cacing,
Seret,
Banget)
Basa Lemah : (Selain
basa lemah di atas, biasanya ada Kb). Contoh : NH3(aq) ,
NH4OH, Al(OH)3 , Zn(OH)2, Mg(OH)2,
dsb.
Garam : (Sisa basa + sisa asam). Contoh: CH3COONa, CH3COOK,
CH3COONH4, (CH3COO)2Ca, HCOONa,
HCOOK, (HCOO)2Ca, NH4Cl, (NH4)2SO4,
dsb
Untuk Asam +
Basa anda harus menghitung mol H+ dan mol OH- nya dulu,
kemudian tentukan :
-
Sisa
lemah (asam/basa) → Larutan Penyangga / Buffer
-
Tak
ada sisa → Hidrolisis/ garam
-
Sisa
Kuat (asam/basa) → Asam/ basa kuat
Larutan
|
Jenis
|
Rumus
|
Keterangan
|
Asam
|
Asam Kuat
|
[H+] = Ma x a
|
Ma = Molaritas asam
a = jml H+ tiap molekul
Ka = Tetapan asam
α = derajat ionisasi asam
|
Asam Lemah
|
[H+] = atau [H+]
= α . Ma
|
||
Basa
|
Basa Kuat
|
[OH-] = Mb x b
|
Mb = Molaritas basa
b= jml OH- tiap molekul
Kb = Tetapan basa
α = derajat ionisasi basa
|
Basa Lemah
|
[OH-] = atau [OH-] = α . Mb
|
||
Asam Lemah + Garamnya
|
Penyangga asam
|
Ka = Tetapan asam
a = jml asam lemah pd garamnya
|
|
Basa Lemah + Garamnya
|
Penyangga basa
|
Kb = Tetapan basa
b = jml basa lemah pd garamnya
|
|
Garam (Hidrolisis)
|
Garam dari : Asam Kuat + Basa Lemah
|
[H+] = atau
[H+] =
|
Kw = Tetapan air = 10-14
Kb = Tetapan basa
Kh = tetapan hidrolisis
M garam = Molaritas Garam
b = jml basa lemah pd garamnya
|
Garam dari : Asam Lemah + Basa Kuat
|
[OH-] = atau
[OH-] =
|
Kw = Tetapan air = 10-14
Ka = Tetapan asam
Kh = tetapan hidrolisis
M garam = Molaritas Garam
a = jml asam lemah pd garamnya
|
|
Garam dari : Asam kuat + Basa Kuat
|
pH = 7
|
||
Garam dari : Asam Lemah + Basa lemah
|
[H+] =
|
Kw = Tetapan air = 10-14
Ka = Tetapan asam
Kb = Tetapan basa
|
|
Asam + Basa
|
Sisa Asam Lemah
(Penyangga Asam)
|
mol H+ = Ma x Va x Jml H+
mol OH- = Mb x Vb x Jml OH-
|
|
Sisa Basa Lemah
(Penyangga Basa)
|
mol H+ = Ma x Va x Jml H+
mol OH- = Mb x Vb x Jml OH-
|
||
Tak ada sisa
(Hidrolisis) dari : Asam Kuat & Basa
Lemah
|
[H+] = atau
[H+] =
|
mol H+ = Ma x Va x Jml H+
|
|
Tak ada sisa
(Hidrolisis) dari : Asam Lemah & Basa
Kuat
|
[OH-] = atau
[OH-] =
|
mol OH- = Mb x Vb x Jml OH-
|
|
Tak ada sisa
(Hidrolisis) dari : Asam Lemah & Basa
Lemah
|
[H+] =
|
||
Tak ada sisa
(Hidrolisis) dari : Asam Kuat & Basa Kuat
|
pH = 7
|
||
Sisa Asam Kuat
|
|||
Sisa Basa Kuat
|
TAMBAHAN
Molaritas
(M) = =
Molalitas
(m) = =
Pengenceran → M1 x V1 = M2 x V2 ; V2 = V1 + V air
Pencampuran
zat yang sama → M camp =
SIFAT KOLIGATIF LARUTAN
RUMUS
SIFAT KOLIGATIF
|
NON ELEKTROLIT
|
ELEKTROLIT
|
Kenaikan Titik Didih
Larutan (ΔTb)
|
ΔTb = Kb . m
|
ΔTb = Kb . m.i
|
Penurunan Titik Beku
Larutan (ΔTf)
|
ΔTf = Kf . m
|
ΔTf = Kf . m.i
|
Penurunan Tekanan Uap
Larutan (ΔP)
|
ΔP = X ter . Po
|
ΔP = X ter . Po
.i
|
Tekanan Osmosis (Π)
|
Π = M.R.T
|
Π = M.R.T . i
|
Rumus lain
P = X pel . Po ; X ter = = X pel =
ΔTb = Tb lar – Tb pel ; ΔTf = Tf pel – Tf lar; i = 1 +
{(n-1)α}
DIAGRAM PT
|
|||
PENERAPAN SIFAT KOLIGATIF LARUTAN DALAM KEHIDUPAN
SEHARI-HARI
SIFAT KOLIGATIF
LARUTAN
|
PENERAPAN
|
Penurunan Titik Beku
Larutan
|
· Membuat Campuran Pendingin
· Antibeku
· Penentuan Massa Molekul
Relatif
|
Tekanan Osmotik
|
· Membuat cairan Fisiologi
· Desalinasi Air larut
melalui Osmosis balik
· memisahkan zat-zat beracun
dalam air limbah sebelum dilepas ke lingkungan bebas
· Mengontrol Bentuk Sel
· Mesin Cuci Darah
· Pengawetan Makanan
· Membasmi Lintah
· Penyerapan Air oleh Akar
Tanaman
|
Penurunan Tekanan Uap
Larutan
|
· kolam apung.
|
Konsep Koloid
Jenis-Jenis Koloid
No
|
Fase Terdispersi
|
Fase
Pendispersi
|
Nama
|
Contoh
|
1
2
3
4
5
6
7
8
|
Padat
Padat
Padat
Cair
Cair
Cair
Gas
Gas
|
Gas
Cair
Padat
Gas
Cair
Padat
Cair
Padat
|
Aerosol
Sol
Sol padat
Aerosol cair
Emulsi
Emulsi padat
Buih
Buih padat
|
Asap, debu di udara
Cat, tinta, sol emas
Batuan berwarna, gelas berwarna
Kabut, awan, obat nyamuk
Susu, santan, krim tangan
Jelly, keju, mentega
Krim kocok, buih sabun
Styrofoam, karet busa
|
Penerapan Koloid
dalam kehidupan sehari-hari
SIFAT KOLOID
|
PENERAPAN
|
Adsorpsi
|
Pemutihan Gula
Obat diare dengan norit
Penghilangan bau badan dengan deodoran
|
Koagulasi
|
Pembuatan Lateks
Pembentukan Delta
Penggumpalan Darah
Penjernihan Air (PAM)
Proses Perebusan Telur
Pembuatan Yoghurt
Pembuatan Tahu
Gelatin pada es krim
|
Elektroforesis
|
Pengolahan Asap atau Debu pada cerobong
|
Efek Tyndal
|
Penghamburan cahaya / kabut/ lampu
|
Dialisis
|
Proses Cuci darah
|
PEMBUATAN KOLOID
CARA KONDENSASI
Cara kondensasi termasuk cara kimia.
Partikel molekular → Partikel koloid
contoh :
Reaksi Redoks
2 H2S(g) + SO2(aq) → 3 S(s) + 2 H2O(l)
2 H2S(g) + SO2(aq) → 3 S(s) + 2 H2O(l)
Reaksi Hidrolisis
FeCl3(aq) + 3 H2O(l) → Fe(OH)3(s) + 3 HCl(aq)
FeCl3(aq) + 3 H2O(l) → Fe(OH)3(s) + 3 HCl(aq)
Reaksi Substitusi / Dekomposisi rangkap
2 H3AsO3(aq) + 3 H2 → S(g) As2S3(s) + 6 H2O(l)
2 H3AsO3(aq) + 3 H2 → S(g) As2S3(s) + 6 H2O(l)
Reaksi Penggaraman
Beberapa sol garam yang sukar larut seperti AgCl, AgBr, PbI2, BaSO4 dapat membentuk partikel koloid dengan pereaksi yang encer.
AgNO3(aq) (encer) + NaCl(aq) (encer) → AgCl(s) + NaNO3(aq) (encer)
Beberapa sol garam yang sukar larut seperti AgCl, AgBr, PbI2, BaSO4 dapat membentuk partikel koloid dengan pereaksi yang encer.
AgNO3(aq) (encer) + NaCl(aq) (encer) → AgCl(s) + NaNO3(aq) (encer)
CARA DISPERSI
Cara dispersi dapat dilakukan dengan cara
mekanik atau cara fisika:
Partikel Besar → Partikel Koloid
Cara Mekanik
Cara ini dilakukan dari gumpalan partikel yang besar kemudian dihaluskan dengan cara penggerusan atau penggilingan.
Cara ini dilakukan dari gumpalan partikel yang besar kemudian dihaluskan dengan cara penggerusan atau penggilingan.
Cara Busur Bredig
Cara ini digunakan untak membuat sol-sol logam.
Cara ini digunakan untak membuat sol-sol logam.
Cara Peptisasi
Cara peptisasi adalah pembuatan koloid dari butir-butir kasar atau dari suatu endapan dengan bantuan suatu zat pemeptisasi (pemecah).
Contoh:
- Agar-agar dipeptisasi oleh air ; karet oleh bensin.
- Endapan NiS dipeptisasi oleh H2S ; endapan Al(OH)3 oleh AlCl3
Cara peptisasi adalah pembuatan koloid dari butir-butir kasar atau dari suatu endapan dengan bantuan suatu zat pemeptisasi (pemecah).
Contoh:
- Agar-agar dipeptisasi oleh air ; karet oleh bensin.
- Endapan NiS dipeptisasi oleh H2S ; endapan Al(OH)3 oleh AlCl3
No comments:
Post a Comment