Thursday 11 July 2013

STOIKIOMETRI + soal



KIMIA
STOIKIOMETRI

STANDAR KOMPETENSI
  1. Menerapkan hukum-hukum dasar kimia untuk memecahkan masalah dalam perhitungan kimia.

INDIKATOR
HUKUM DASAR KIMIA DAN STOIKIOMETRI
2.1.        Menyelesaikan perhitungan kimia yang berkaitan dengan hukum dasar kimia. Dan Menjelaskan persamaan suatu reaksi kimia . (2013)
2.2.        Menyelesaikan perhitungan kimia yang berkaitan dengan hukum dasar kimia.(2012)
2.3.        Menyelesaikan perhitungan kimia berdasarkan hukum-hukum dasar kimia.(2011)
2.4.        Menyelesaikan perhitungan kimia yang berkaitan dengan hukum dasar kimia (2010)

KONSEP
Tata Nama Senyawa Biner
Sebelum penamaan harus dipahami dulu pembagian unsur :
Unsur Non Logam : C,H,O,N,S,P,F,Cl,Br,I,At,B,Be dsb
Unsur Logam Bilangan oksidasi sejenis :              
IA : Li, Na, K, Rb, Cs, Fr
IIA : Be, Mg, Ca, Sr, Ba, Ra            dan Al, Zn, Ag dsb
Unsur Logam dengan bilangan oksidasi lebih dari satu jenis : Fe, Cu, Cr, Co, Ni, Pb, Sn, V, Mn, Hg,Pt, Au, Sc, Ti, dsb

Tabel Kation

No
Rumus
Nama Ion
No
Rumus
Nama Ion
1
Na+
Natrium
13
Pb2+
Timbel (II)
2
K+
Kalium
14
Pb4+
Timbel (IV)
3
Mg2+
Magnesium
15
Fe2+
Besi (II)
4
Ca2+
Kalsium
16
Fe3+
Besi (III)
5
Sr2+
Stronsium
17
Hg+
Raksa (I)
6
Ba2+
Barium
18
Hg2+
Raksa (II)
7
Al3+
Aluminium
19
Cu+
Tembaga (I)
8
Zn2+
Zink
20
Cu2+
Tembaga (II)
9
Ni2+
Nikel
21
Au+
Emas (I)
10
Ag+
Perak
22
Au3+
Emas (II)
11
Sn2+
Timah (II)
23
Pt4+
Platina (IV)
12
Sn4+
Timah (IV)
24
NH4+
Amonium















Tabel Anion
No
Rumus
Nama Ion
No
Rumus
Nama Ion
1
OH-
Hidroksida
16
SO42-
Sulfat
2
O2-
Oksida
17
PO33-
Fosfit
3
F-
Fluorida
18
PO43-
Fosfat
4
Cl-
Klorida
19
AsO33-
Arsenit
5
Br-
Bromida
20
AsO43-
Arsenat
6
I-
Iodida
21
SbO33-
Antimonit
7
CN-
Sianida
22
SbO43-
Antimonat
8
S-2
Sulfida
23
ClO-
Hipoklorit
9
CO32-
Karbonat
24
ClO2-
Klorit
10
SiO32-
Silikat
25
ClO3-
Klorat
11
C2O42-
Oksalat
26
ClO4-
Perklorat
12
CH3COO-
Asetat
27
MnO4-
Permanganat
13
NO2-
Nitrit
28
MnO42-
Manganat
14
NO3-
Nitrat
29
CrO42-
Kromat
15
SO32-
Sulfit
30
Cr2O72-
Dikromat


Tata nama Senyawa Biner Logam-nonlogam
Senyawa biner adalah senyawa yang dibentuk oleh dua unsur yang berbeda. Senyawa biner dari logam dan nonlogam umumnya adalah senyawa ion, yang terdiri dari kation logam dan anion nonlogam.
Tata nama senyawa biner ini adalah sebagai  berikut.

a. Penamaan dimulai dari kation logam diikuti nama anion non logam.
Contoh:
SENYAWA
NAMA SENYAWA
SENYAWA
NAMA SENYAWA
Li2O
Litium oksida
CaO
Kalsium oksida
NaBr
Natrium bromida
SrO
Stronsium oksida
KCl
Kalium klorida
BaCl2
Barium klorida
Rb2O
Rubidium oksida
Al2O3
Aluminium oksida
CsI
Cesium iodida
ZnO
Seng oksida
MgCl
Magnesium klorida
AgCl
Perak klorida

b. Untuk logam yang dapat membentuk beberapa kation dengan bilangan oksidasi lebih dari satu jenis, maka harga muatan kationnya dinyatakan dengan angka Romawi
Contoh:
FeCl2 = Besi(II) klorida
FeCl3=Besi(III) klorida

Tata nama Senyawa Biner Non logam non logam
Senyawa biner dari nonlogam dan nonlogam umumnya adalah senyawa molekul. Tata nama senyawa ini adalah sebagai berikut.
a. Penamaan senyawa mengikuti urutan sbb:
B – Si – As – C – P – N – H – S – I – Br – Cl – O – F
Penamaan dimulai dari nama nonlogam pertama diikuti nama nonlogam kedua yang diberi akhiran -ida. Contoh :
N2O         =     dinitrogen monoksida
NO           =     nitrogen monoksida
N2O3        =     dinitrogen trioksida
NO2         =     nitrogen dioksida
N2O5        =     dinitrogen pentaoksida
CCl4        =     karbon tetraklorida
CO           =     karbon monoksida
CO2         =     karbon dioksida

PCl3 = Fosfor triklorida atau dengan cara :
b. Jika dua jenis nonlogam dapat membentuk Iebih dari satu jenis senyawa, maka digunakan awalan Yunani sesuai angka indeks dalam rumus kimianya(1 = mono, 2 = di, 3 = tri, 4 = tetra, 5 = penta dan seterusnya).
c. Tata nama IUPAC tidak perlu digunakan untuk
senyawa yang memiliki nama umum. Misalnya H2O (air) dan NH3 (amonia).
Senyawa biner adalah kimia yang hanya terbentuk dari dua unsur. Unsur yang terbentuk tersebut dapat terdiri atas unsur logam dan bukan logam atau keduanya terdiri atas unsur bukan logam.

Tata nama Senyawa Poliatom
Tata nama senyawa yang mengandung ion poliatom adalah sebagai berikut:
a. Untuk senyawa yang terdiri dari kation logam dan anion poliatom, maka penamaan dimulai dari nama kation logam diikuti anion poliatom.
Contoh:
KNO3 = Kalium nitrat
FeSO4 = Besi (II) Sulfat

b. Untuk senyawa yang terdiri dari kation poliatom dan anion monoatom/poliatom, penamaan dimulai
dari nama kation monoatom/poliatom.
Contoh: NH4OH : Amonium hidroksida

KONSEP MOL







artikel 14

bagan 6.22

 












1.       Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoisier)
Antoine Laurent Lavoisier (1743-1794) melakukan beberapa penelitian terhadap terhadap proses pembakaran beberapa zat. Dalam percobaan tersebut diamati proses reaksi antara raksa (merkuri) dengan oksigen untuk membentuk merkuri oksida yang berwarna merah dan diperoleh data sebagai berikut:

Logam Merkuri + gas oksigen   →    merkuri oksida
   530 gram         42,4 gram                 572, 4 gram

Jika merkuri oksida dipanaskan akan menghasilkan logam merkuri dan gas oksigen

Merkuri oksida   →     logam merkuri     +  gas oksigen
  572,4 gram                42,4 gram               530 gram

Dari hasil percobaan itu, maka Lavoisier mengemukakan hukum kekekalan massa atau hukum Lavoisier yang menyatakan bahwa:
Didalam suatu reaksi kimia, massa zat-zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama

2.       HukumPerbandingan Tetap (Hukum Proust)
"perbandingan massa unsur-unsur pembentuk senyawa selalu tetap,sekali pun dibuat dengan cara yg berbeda"

Joseph Proust (1754-1826) melakukan eksperimen, yaitu mereaksikan unsur hidrogen dan unsur oksigen.


Hasil eksperimen Proust
Massa hidrogen yang direaksikan
(gram)
Massa oksigen yang direaksikan
(gram)
Massa air
yangterbentuk
(gram)
Sisa hidrogen atau oksigen
(gram)
Perbandingan 
Hidrogen : oksigen
1
2
1
2
8
8
9
16
9
9
9
18
0
1 gram hidrogen
1 gram oksigen
0
1 : 8
1 : 8
1 : 8
1 ; 8
Ia menemukan bahwa unsur hidrogen dan unsur oksigen selalu bereaksi membentuk senyawa air dengan perbandingan massa yang selalu tetap, yakni 1 : 8  
            Massa hidrogen  : massa oksigen   =  1 : 8

3.                 Hukum Perbandingan Volume (hukum Gay Lussac)
"Pada suhu dan tekanan yg sama,perbandingan volume gas bereaksi dengan volume gas hasil reaksi ,merupakan bilangan bulat dan sederhana ( sama dengan perbandingan koefisien reaksinya)

Dikemukakan oleh Joseph Gay Lussac (1778-1850), ia berhasil melakukan eksperimen terhadap sejumlah gas dan memperoleh data sebagai berikut:
2 liter gas hidrogen + 1 liter gas oksigen  → 2 liter uap air
1 liter gas nitrogen + 3 liter gas hidrogen  → 2 liter gas amonia
1 liter gas hidrogen + 1 liter gas hidrogen  → 2 liter gas hidrogen klorida
Dari percobaan ini gay Lussac merumuskan hukum perbandingan Volume yang berbunyi:

Jika dihubungkan dengan koefisien reaksi, maka
Hidrogen    +     oksigen   →    uap air
                                H2         +         O2       →      H2O    
Setarakan   :        2 H2         +         O2       →      2H2O  
Perb. Koef  :            2           :          1          :           2
Gay lussac   :      2 liter        :        1  liter   :        2 liter
Perb. Volum :           2           :          1          :            2
Kesimpulan :
                  Perb. Koef = perb. Volume

4.                 Hipotesis Avogadro
inti dari hukum ini
"pada suhu dan tekanan yg sama ,gas-gas yg volumenya sama mengadung jumlah mol yg sama"

Menurut Avogadro unsur yang berwujud gas umumnya merupakan molekul dwiatom atau di atom
Gas hidrogen    +    gas oksigen     →     uap air
1 molekul               1  molekul               2 molekul
Perb. Molekul :        1                :               1             :             2
Perb. Koef     :         1                :               1             :             2

Kesimpulan:
jika diukur pada suhu dan tekanan yang sama, perbandingan volum gas-gas yang bereaksi dan gas-gas hasil reaksi akan sama dengan perbandingan jumlah molekulnya dan sama pula dengan perbandingan koefisiennya”

5.                 Hukum Kelipatan Berganda (Hukum Dalton)
"Jika 2 unsur dapat membentuk lebih dari 1 macam senyawa,maka unsur massa salah satu unsur yg bersenyawa dengan unsur yg lain,akan berbanding sebagai bilangan bulat"

Hukum Proust dikembangkan lebih lanjut oleh para ilmuwan untuk unsur-unsur yang dapat membentuk lebih dari 1 jenis senyawa. Salah seorang diantaranya adalah John Dalton (1766-1844). Dalton mengamati adanya suatu keteraturan yang terkait dengan perbandingan massa unsur-unsur dalam suatu senyawa.
                                           

                                             
Hasil percobaan Dalton
Jenis senyawa
Massa nitrogen yang direaksikan
Massa oksigen yang direaksikan
Massa senyawa yang terbentuk
Nitrogen monoksida
Nitrogen dioksida
0,875 gram
1,75 gram
1,00 gram
1,00 gram
1, 875 gram
2,75 gram

STOIKIOMETRI



SOAL YANG SERING MUNCUL

1.                   UNAS 2012 –A83- 6
Persamaan reaksi yang terjadi pada pembakaran senyawa karbon:
2 C8H18 (1) + 17 O2 (g) → 16 CO (g) + 18 H2O (g)
Nama zat pereaksi dan hasil reaksi terturut-turut adalah ....
A.         pentana dan karbon dioksida
B.          pentana dan karbon monoksida
C.          oktana dan karbon dioksida
D.         oktana dan karbon monoksida
E.          nonana dan karbon dioksida

2.                   UNAS 2012 –A83- 7
Pada reaksi: 2Al (s) + 6HCl (aq) → 2AlCl3 (aq) + 3H2 (g).
Sebanyak 5,4 gram logam Al direaksikan dengan 10,95 gram larutan HCl. Jika reaksi diukur dalam kondisi STP, maka pada akhir reaksi volume gas hidrogen yang dihasilkan adalah .... (Ar . Al = 27, H = 1, CI = 35,5)
A.          1,12 L
B.          2,24 L
C.          3,36 L
D.          6,72 L
E.           22,4 L

3.                   UNAS 2012 –A83- 8
Berikut persamaan reaksi pembakaran sempurna gas propana:
C3H8 (g) + 5 O2 (g) → 3 CO2 (g) + 4 H2O (g) Pada suhu dan tekanan yang sama, sebanyak 20 liter gas propana digunakan untuk menghasilkan 60 liter gas karbon dioksida dan 80 liter uap air. Fenomena ini sesuai hukum .... .   A. Dalton
B.         Lavoisier
C.         Boyle
D.        Gay Lussac
E.         Proust

4.                   UNAS 2012 –B67- 7
Sebanyak 20 gram padatan kalsium karbonat bereaksi dengan 7,3 gram larutan asam klorida menurut reaksi: CaCO3 (s) + 2 HCl (aq) → CaCl2 (aq) + H2O (1) + CO2 (g) Jika reaksi diukur dalam kondisi STP, maka volume gas karbon dioksida yang dihasilkan pada akhir reaksi adalah .... (Ar . Ca = 40, C = 12, O = 16, H = 1, CI = 35,5)
A.         1,12 L
B.          2,24 L
C.          5,60 L
D.         11,2 L
E.          22,4 L


5.                   UNAS 2012 –B67- 8
Pada suhu dan tekanan yang sama, sebanyak 50 liter gas N2 dan 75 liter gas O2 bereaksi menghasilkan 50 liter gas N2O3 dengan reaksi sebagai berikut:
2N2(g) + 3O2(g) →2N2O3 (g) Kenyataan ini sesuai dengan hukum ....
A.         Lavoisier
B.          Proust
C.          Dalton
D.         Gay Lussac
E.          Avogadro

6.                   UNAS 2012 –C79- 6
Suatu gas dapat diperoleh dengan cara mereaksikan padatan karbid dengan air. Sesuai dengan persamaan reaksi berikut:
CaC2 (s) + 2 H20 (1) → C2H2 (g) + Ca(OH)2 (aq) Nama senyawa pereaksi dan hasil reaksi yang diperoleh adalah ....
A.         kalsium (II) karbida dan etana
B.          kalsium dikarbida dan etana
C.          kalsium karbida dan etana
D.         kalsium karbida dan etuna
E.          kalsium dikarbida dan etuna

7.                   UNAS 2012 –C79- 7
Sebanyak 5,4 gram logam aluminium bereaksi dengan 9,8 gram larutan asam sulfat menurut reaksi:
2 Al (s) + 3 H2SO4 (aq) → Al2(SO4)3 (aq) + 3 H2 (g)
(Ar. Al = 27; H = 1; S = 32 ; O = 16) Jika reaksi diukur dalam kondisi STP, maka volume gas hidrogen yang dihasilkan pada akhir reaksi adalah....
A.          0,56 L
B.          1,12 L
C.          2,24 L
D.          5,60 L
E.           11,20 L

8.                   UNAS 2012 –C79- 8
Pada suhu dan tekanan yang sama, sebanyak 1 liter campuran gas yang terdiri dari 80% gas metana dan 20% gas etana dibakar sempurna dengan gas oksigen, penentuan volume gas oksigen yang diperlukan dapat menggunakan pendekatan hukum ....
A.         Dalton
B.          Proust
C.          Avogadro
D.         Lavoisier
E.          Gay Lussac

9.                   UNAS 2011 –P15- 6
Gas amoniak, NH3, dapat dihasilkan dari reaksi:
(NH4)2SO4 + 2 KOH ®  K2SO4+ 2 NH3+ 2 H2O
Volume gas amoniak yang dihasilkan apabila sebanyak 0,56 liter (NH4)2SO4 digunakan
pada reaksi tersebut adalah ....
A. 1,12 liter
B. 1,20 liter
C. 2,24 liter
D. 11,20 liter
E. 22,40 liter

10.              UNAS 2010 – P60 – 6
Pembuatan asam nitrat dalam industri pada tahap awal melibatkan reaksi oksidasi amoniak yang menghasilkan gas nitrogen monoksida dan uap air, menurut reaksi:
4 NH3(g) + 5 O2(g) → 4 NO (g) + 6 H2O(g)
Jika gas amoniak yang bereaksi sebanyak 11,2 liter pada 0°C, 1 atm, maka massa gas nitrogen monoksida yang dihasilkan sebanyak ... gram (Ar N = 14; 0 = 16; H = 1)
A.15                       B. 20                      C. 30                      D.45                       E, 60

11.  UNAS 2010 – P27 – 5
                Belerang bersifat mudah terbakar dan menghasilkan gas belerang dioksida (SO2). Gas ini dapat menyesakkan pernapasan dan menimbulkan gejala batuk. Dalam jumlah besar, gas ini dapat merusak paru-paru bahkan menyebabkan kematian. Di udara, gas SO2 dapat teroksidasi menjadi belerang trioksida, menurut reaksi: 2SO2(g) + O2(g) → 2SO3(g)
Jika sebanyak 10 liter gas sulfur dioksida yang teroksidasi, maka volume gas belerang trioksida yang dihasilkan pada P.T. yang sama adalah ... L.
A.1                         B. 3                         C. 5                         D.7                         E.10

12.  UN –SMA-09-7
Gas nitrogen direaksikan dengan gas oksigen menghasilkan gas dinitrogen trioksida sesuai persamaan reaksi : N2 (g) + O2 (g) → N2O3 (g) (belum setara). Jika volume gas diukur pada suhu dan tekanan yang sama, maka perbandingan volume N2 : O2 adalah.......
A. 2:5                     B. 2:3                     C. 2:1                     D. 1:2                     E. 1:1

13.  UN –SMA-09-8
Sebanyak 231 gram CCl4 (Mr = 154) direaksikan dengan SbF3 berlebih menurut persamaan reaksi: 3CCl4  +  2SbF3    3CCl2F2  +  2SbCl3   .  Massa SbCl3 yang terbentuk adalah ...
[Ar C = 12, CI = 35,5, F = 19, Sb = 121,81.]
A. 114,15 gram
B. 228,30 gram
C. 342,45 gram
D. 393,60 gram
E. 435,75 gram

14.  UN –SMA-08-15
Sebanyak 24 gram batu pualam direaksikan dengan 36 gram asam klorida dalam wadah tertutup menurut persamaan reaksi: CaCO3 (s)+ 2HCl (aq) → CaCl2 (aq) + H2O (l) + CO2 (g) 
Massa senyawa hasil reaksi diperkirakan adalah....... ( Ar. Ca=40, O=16, Cl=35,5 )
A. sama dengan 60 gram                               D. lebih kecil dari 60 gram
B. sama dengan 54 gram                               E. lebih kecil dari 54 gram
C. lebih besar dari 60 gram


INDIKATOR
TATA NAMA BINER
2.2.          Menganalisis persamaan reaksi kimia anorganik dan organik sederhana (2012)
Mendeskripsikan persamaan reaksi kimia anorganik. (2011)
Menganalisis persamaan reaksi kimia (2010)


SOAL YANG SERING MUNCUL
15.  UNAS 2011 – P15-5
Senyawa kalium nitrat merupakan bahan baku pembuatan mesiu dan asam nitrat. Senyawa
tersebut dapat dibuat dengan mereaksikan dinitrogen pentaoksida dengan kalium
hidroksida. Persamaan reaksi setara yang tepat untuk pembuatan senyawa itu adalah ....
A. 2 NO + 2 KOH ® 2 KNO3 + H2O
B. N2O5 + Ca(OH)2 ® CaNO3+ H2O
C. N2O5+ Ca(OH)2 ® Ca(NO3)2 + H2O
D. N2O5+ KOH ® KNO3 + H2O
E. N2O5 + 2 KOH ® 2 KNO3+ H2O

16.  UNAS 2010 – P27 – 6
Balon hidrogen dapat terbang di angkasa, karena diisi dengan gas hidrogen yang kerapatannya (massa jenisnya) lebih kecil dan massa jenis udara. Gas hidrogen yang diisikan pada balon tersebut dapat diperoleh dan reaksi antara logam aluminium cengan larutan asam sulfat encer, menghasilkan aluminium sulfat dan gas hidrogen. Persmaan reaksi setara yang menggambarkan proses produksi gas hidrogen adalah...........
A. Al(s) + H2SO4(aq) → AlSO4(aq) + H2(g)
B. Al(s) + H2SO4(aq) → Al2(SO4)3(aq) + H2(g)
C. 2Al(s) + 3H2SO4(aq) → Al2(SO4)3(aq) + 3H2(g)
D. 2Al(s) + 3H2SO4(aq) → Al3(SO4)2(aq) + 3H2(g)
E. 3Al(s) + 2H2SO4(aq) → Al3(SO4)2(aq) + 2H2(g)

17.  UNAS 2010 – P60 – 5
Pengelasan rel kereta api dilakukan dengan proses termit, yaitu reaksi antara alumunium dengan besi (III) oksida menghasilkan besi dalam bentuk cair dan alumunium oksida. Persamaan reaksi lengkapnya adalah.........
A. 2 Al + Fe2O3 → Al2O3 + 2 Fe
B. Al + Fe2O3 →Al2O3+Fe
C. 4Al+ 3Fe3O4 →2Al2O +3Fe
D. 2Al + 3FeO→Al2O3+3Fe
E. Al + FeO→AlO+ Fe

18.  UN –SMA-08-14
Reaksi pembakaran gas asetilena ternyata menghasilkan energi panas yang sangat besar, sehingga dapat melelehkan logam. Reaksi mi banyak dimanfaatkan dalam proses pengelasan dan pemotongan logam. Reaksi pembakaran gas asetilena yang benar adalah....
A. 2 CO2(g) + H2O(g) → C2H2(g) + 2 O2(g)
B. C2H2(g) +2 O2(g) → 2 CO2(g) + H2O(g)
C. 4 CO2(g) +2 H2O(g) → 2 C2H2(g) + 5 O2(g)
D. 2 C2H2(g) + 5 O2(g) → CO2(g) +2 H2O(g)
E. CO2(g) + H2O(g) → C2H2(g) + O2(g)

1 comment:

  1. Casino Table Games - Mapyro
    Find casinos near you 용인 출장샵 and play 오산 출장마사지 the best table 속초 출장마사지 games for real money in 경상남도 출장샵 New Jersey. Casino 제주 출장샵 Table Games MapYTDigger Logo. Casino Table Games

    ReplyDelete