Thursday 25 July 2013

larutan.


Kimia
Larutan

STANDAR KOMPETENSI
3.                  Mendeskripsikan sifat-sifat larutan, metode pengukuran dan terapannya.

INDIKATOR
LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT
3.1.    Mendeskripsikan daya hantar listrik. (2013)
3.2.    Mendeskripsikan daya hantar listrik. (2012)
3.2.  Menganalisis sifat elektrolit/non elektrolit berdasarkan daya hantar listriknya.(2011)
3.3. Menganalisis data daya hantar listrik beberapa larutan (2010)

KONSEP
 Uji Elektrolit
Larutan
Nyala Lampu
Elektroda
Elektrolit Kuat
Menyala (Terang / Redup)
Ada (banyak) Gelembung gas
Elektrolit Lemah
Tak Menyala
Ada (sedikit) Gelembung gas
Non Elektrolit
Tak Menyala
Tak Ada Gelembung gas

Teori Asam Bronsted – Lowry
Asam = donor proton (lebih 1 H+  dari pasangannya)
Basa = akseptor proton (kurang 1 H+  dari pasangannya)

Penentuan pH Larutan dengan indikator
Jika warna kanan → pH nya ≥ pH kanan trayek indikator
Jika warna kiri → pH nya ≤ pH kiri trayek indikator
Jika warna diantaranya → pH nya diantara pH trayek indikator

Titrasi = Penetralan
mol H+ = mol OH-
M asam x V asam x jml H+ = M basa x V basa x jml OH-

Larutan Penyangga terbentuk dari = asam / basa lemah + garamnya atau asam + basa sisa asam/basa lemah. Larutan penyangga mempunyai sifat : pH nya konstan jika ditambah sedikit asam/ basa/ air (diencerkan)

Larutan Hidrolisis terbentuk dari = garam saja atau asam + basa tidak ada sisa
Pada hidrolisis sifat asam / basa ditentukan yang kuat, sedangkan sifat hidrolisisnya ditentukan yang lemah.

KONSEP pH Larutan
Asam Kuat          :     HCl, HBr, HI, HNO3, dan H2SO4 (Cara Hafal : Charles, Bronson, Idaman, Nitrat dan Sulfat)
Asam Lemah      :     (Selain asam kuat di atas, biasanya ada Ka). Contoh : CH3COOH, HCOOH, HF, H2CO3, H3PO4, H2C2O4, HMnO4 dsb)
Basa Kuat            :     LiOH, NaOH, KOH, RbOH, CsOH, Ca(OH)2, Sr(OH)2, dan Ba(OH)2   .(Cara Hafal : Libur, Nanti, Kita, Robohkan, Csnya, Cacing, Seret, Banget)
Basa Lemah        :     (Selain basa lemah di atas, biasanya ada Kb). Contoh : NH3(aq) , NH4OH, Al(OH)3 , Zn(OH)2, Mg(OH)2, dsb.
Garam                  :     (Sisa basa + sisa asam). Contoh: CH3COONa, CH3COOK, CH3COONH4, (CH3COO)2Ca, HCOONa, HCOOK, (HCOO)2Ca, NH4Cl, (NH4)2SO4, dsb
Untuk Asam + Basa anda harus menghitung mol H+ dan mol OH- nya dulu, kemudian tentukan :
-          Sisa lemah (asam/basa) → Larutan Penyangga / Buffer
-          Tak ada sisa → Hidrolisis/ garam
-          Sisa Kuat (asam/basa) → Asam/ basa kuat

Larutan
Jenis
Rumus
Keterangan
Asam
Asam Kuat
[H+] = Ma x a
Ma = Molaritas asam
a = jml H+ tiap molekul
Ka = Tetapan asam
α = derajat ionisasi asam
Asam Lemah
[H+] =  atau [H+] = α . Ma
Basa
Basa Kuat
[OH-] = Mb x b
Mb = Molaritas basa
b= jml OH- tiap molekul
Kb = Tetapan basa
α = derajat ionisasi basa
Basa Lemah
[OH-] = atau [OH-] = α . Mb
Asam Lemah + Garamnya
Penyangga asam
Ka = Tetapan asam
a = jml asam lemah pd garamnya
Basa Lemah + Garamnya
Penyangga basa


Kb = Tetapan basa
b = jml basa lemah pd garamnya
Garam (Hidrolisis)
Garam dari : Asam Kuat + Basa Lemah
[H+] =   atau
[H+] =
Kw = Tetapan air = 10-14
Kb = Tetapan basa
Kh = tetapan hidrolisis
M garam = Molaritas Garam
b = jml basa lemah pd garamnya
Garam dari : Asam Lemah + Basa Kuat
[OH-] =  atau
[OH-] =
Kw = Tetapan air = 10-14
Ka = Tetapan asam
Kh = tetapan hidrolisis
M garam = Molaritas Garam
a = jml asam lemah pd garamnya
Garam dari : Asam kuat + Basa Kuat
pH = 7

Garam dari : Asam Lemah + Basa lemah
[H+] =  
Kw = Tetapan air = 10-14
Ka = Tetapan asam
Kb = Tetapan basa
Asam + Basa
Sisa Asam Lemah
(Penyangga Asam)
mol H+ = Ma x Va x Jml H+
mol OH- = Mb x Vb x Jml OH-
Sisa Basa Lemah
(Penyangga Basa)
mol H+ = Ma x Va x Jml H+
mol OH- = Mb x Vb x Jml OH-
Tak ada sisa
(Hidrolisis) dari : Asam Kuat & Basa Lemah
[H+] =     atau
[H+] =
mol H+ = Ma x Va x Jml H+

Tak ada sisa
(Hidrolisis) dari : Asam Lemah & Basa Kuat
[OH-] =     atau
[OH-] =
mol OH- = Mb x Vb x Jml OH-
Tak ada sisa
(Hidrolisis) dari : Asam Lemah & Basa Lemah
[H+] =  

Tak ada sisa
(Hidrolisis) dari : Asam Kuat  & Basa Kuat
pH = 7

Sisa Asam Kuat

Sisa Basa Kuat


TAMBAHAN
Molaritas (M) =  =
Molalitas (m) =   =

Pengenceran     M1  x V1  = M2  x  V2  ; V2 = V1 + V air
Pencampuran zat yang sama → M camp =
SIFAT KOLIGATIF LARUTAN
RUMUS
SIFAT KOLIGATIF
NON ELEKTROLIT
ELEKTROLIT
Kenaikan Titik Didih Larutan (ΔTb)
ΔTb = Kb . m
ΔTb = Kb . m.i
Penurunan Titik Beku Larutan (ΔTf)
ΔTf = Kf . m
ΔTf = Kf . m.i
Penurunan Tekanan Uap Larutan (ΔP)
ΔP = X ter . Po
ΔP = X ter . Po .i
Tekanan Osmosis (Π)
Π = M.R.T
Π = M.R.T . i

Rumus lain
P = X pel . Po ; X ter = = X pel =
ΔTb = Tb lar – Tb pel ; ΔTf = Tf pel – Tf lar; i = 1 + {(n-1)α}



DIAGRAM PT







Keterangan :
LR           = titik beku pelarut
KS           = titik beku larutan
MR         = titik didih pelarut
NS          = titik didih larutan
KL           = ΔTf
MN        = ΔTb
 

 












PENERAPAN SIFAT KOLIGATIF LARUTAN DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
SIFAT KOLIGATIF LARUTAN
PENERAPAN
Penurunan Titik Beku Larutan
·      Membuat Campuran Pendingin
·      Antibeku
·      Penentuan Massa Molekul Relatif
Tekanan Osmotik
·      Membuat cairan Fisiologi
·      Desalinasi Air larut melalui Osmosis balik
·      memisahkan zat-zat beracun dalam air limbah sebelum dilepas ke lingkungan bebas
·      Mengontrol Bentuk Sel
·      Mesin Cuci Darah
·      Pengawetan Makanan
·      Membasmi Lintah
·      Penyerapan Air oleh Akar Tanaman
Penurunan Tekanan Uap Larutan
·      kolam apung.

Konsep Koloid
Jenis-Jenis Koloid
No
Fase Terdispersi
Fase Pendispersi
Nama
Contoh
1
2
3
4
5
6
7
8
Padat
Padat
Padat
Cair
Cair
Cair
Gas
Gas
Gas
Cair
Padat
Gas
Cair
Padat
Cair
Padat
Aerosol
Sol
Sol padat
Aerosol cair
Emulsi
Emulsi padat
Buih
Buih padat
Asap, debu di udara
Cat, tinta, sol emas
Batuan berwarna, gelas berwarna
Kabut, awan, obat nyamuk
Susu, santan, krim tangan
Jelly, keju, mentega
Krim kocok, buih sabun
Styrofoam, karet busa

Penerapan Koloid dalam kehidupan sehari-hari
SIFAT KOLOID
PENERAPAN
Adsorpsi
Pemutihan Gula
Obat diare dengan norit
Penghilangan bau badan dengan deodoran
Koagulasi
Pembuatan Lateks
Pembentukan Delta
Penggumpalan Darah
Penjernihan Air (PAM)
Proses Perebusan Telur
Pembuatan Yoghurt
Pembuatan Tahu
Gelatin pada es krim
Elektroforesis
Pengolahan Asap atau Debu pada cerobong
Efek Tyndal
Penghamburan cahaya / kabut/ lampu
Dialisis
Proses Cuci darah

PEMBUATAN KOLOID
CARA KONDENSASI
Cara kondensasi termasuk cara kimia.
Partikel molekular → Partikel koloid
contoh :
Reaksi Redoks
2 H2S(g) + SO2(aq)  →   3 S(s) + 2 H2O(l)
Reaksi Hidrolisis
FeCl3(aq) + 3 H2O(l) →   Fe(OH)3(s) + 3 HCl(aq)
Reaksi Substitusi / Dekomposisi rangkap
2 H3AsO3(aq) + 3 H2  → S(g)   As2S3(s) + 6 H2O(l)
 Reaksi Penggaraman
Beberapa sol garam yang sukar larut seperti AgCl, AgBr, PbI2, BaSO4 dapat membentuk partikel koloid dengan pereaksi yang encer.
AgNO3(aq) (encer) + NaCl(aq) (encer) →  AgCl(s) + NaNO3(aq) (encer)

CARA DISPERSI
Cara dispersi dapat dilakukan dengan cara mekanik atau cara fisika:
Partikel Besar  → Partikel Koloid

Cara Mekanik
Cara ini dilakukan dari gumpalan partikel yang besar kemudian dihaluskan dengan cara penggerusan atau penggilingan.

Cara Busur Bredig
Cara ini digunakan untak membuat sol-sol logam.

Cara Peptisasi
Cara peptisasi adalah pembuatan koloid dari butir-butir kasar atau dari suatu endapan dengan bantuan suatu zat pemeptisasi (pemecah).
Contoh:
- Agar-agar dipeptisasi oleh air ; karet oleh bensin.
- Endapan NiS dipeptisasi oleh H2S ; endapan Al(OH)3 oleh AlCl3



No comments:

Post a Comment